MAKASSAR - Directorate of Innovation and Community Development Universitas Bosowa (Unibos) bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, menggelar Pembekalan KKN Tematik Infrastruktur Tahun 2023, via Zoom Meeting.
Kegiatan ini bertujuan sebagai bekal mahasiswa ketika mereka berada di lapangan, dan akan memberikan Edukasi kepada masyarakat terkait fasilitas infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri Dr. Ir. H Ahmad Asiri, M.Si. Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Selatan, M. Yamin, S.T., M.S.P. Kepala Satuan Kerja, Anugrah, S.T., M.M. PPK Pengembangan Kawasan Permukiman, Jansen Victor Viky Legi, S.T. PKP Air Minum, Drs. Muhajirin, M.T. Sub Direktorat Keandalan Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Dirjen Cipta Karya, dan Anggi Wulandini, S.T., M.T. Sub Direktorat Teknologi dan Peralatan Infrastruktur Cipta Karya, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya
Pembekalan KKN tematik infrastruktur ini diikuti 120 Mahasiswa Unibos yang diambil dari 2 fakultas yaitu Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Psikologi (Fpsi).
Vice Rector 2 for Innovation and Community Development Unibos Dr. Ir. Zulkifli Maulana, M.P, Berharapan kepada para mahasiswa KKN tematik yang akan pergi nantinya dapat menghasilkan kebermanfaatan dan bekerjasama dengan masyarakat.
"Harapan saya adalah agar para mahasiswa bisa fokus pada materi-materi yang telah disampaikan dan semoga para mahasiswa bisa bekerja sama dengan masyarakat daerah yang ada di sana, karena Kabupaten Barru siap menerima kita, dan menghasilkan karya yang bermanfaat, " kata Dr. Zulkifli Maulana, Sabtu 20 Mei 2023.
Head of Community Development Departement Dr. Ratnawati, S.Pi., M.Si, menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengikuti KKN ini akan berlangsung selama 45 hari.
"Jangka waktu mereka mengikuti masa KKN adalah 45 hari dan ditempatkan di 7 desa semuanya berada di Kabupaten Barru dan kira-kira ada 4 kecamatan, " jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga mengatakan alasan mengapa mengambil dua fakultas tersebut.
"Karena kegiatan ini berkaitan dengan infrastruktur oleh karena itu mahasiswa FT pasti sudah paham bagaimana sarana dan prasarana itu dibuat, sedangkan bagi FPsi ini berkaitan dengan penyadaran masyarakat, " katanya.
Baca juga:
Keren! Logo Baru Ibu Kota Nusantara
|
Sebagai penutup, ia menuturkan bahwa hubungan KKN tematik infrastruktur dengan program MBKM adalah agar ilmu yang mereka dapatkan di kampus bisa diterapkan di masyarakat sesuai dengan tema yang telah disediakan, dan bisa menghasilkan karya tepat guna sesuai dengan harapan PUPR.